Dua belas tahun tak bertemu, adalah waktu yang tidak
singkat, maka ketika setelah sekian lama itu, tadi pagi ada suara diujung
telpon dari dia yang selama ini hanya mengisi khayalan mengurai jawaban dari
beribu pertanyaan, tentang fisiknya, tentang kariernya dan segala tentang yang
sekian lama terpendam
Adalah kesalahan saya hingga dia enggan untuk bertemu bahkan
sekedar membalas sms. Telpon diangkat mungkin karena ketidaktahuan saja bahwa
itu adalah nomor telpon yang pernah membuat dia luka bahkan mengiris hati yang
tulus menyayangi. Kata maaf pernah ku ucapkan, tapi yakin hal itu tak mampu
mengobati rasa sakitnya